Selasa, 16 Oktober 2012

makalah sitem sosial - tugas sosio antrop kes


GOTONG ROYONG
dalam SISTEM SOSIAL






DISUSUN OLEH :
NINA PRIANA
6411412047


Description: C:\Program Files\Microsoft Office\MEDIA\OFFICE14\Lines\BD14845_.gif

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
Pengertian Sistem Sosial
Definisi sistem sosial menurut Talcott Parsons yaitu suatu proses interaksi diantara para pelaku sosial (actor), yang merupakan struktur sistem sosial adalah struktur relasi antara para pelaku sebagaimana terlibat dalam proses interaksi, dan yang dimaksudkan dalam sistem itu adalah suatu jaringan relasi tersebut.
Sedangkan menurut Jabal Tarik Ibrahim dalam bukunya “Sosiologi Pedesaan”, sistem sosial adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal balik relatif konstan. Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus.
Dari kedua pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem sosial adalah hubungan atau komunikasi antar individu dalam masyarakat dalam melakukan sejumlah kegiatan di kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya interaksi antar individu, maka sistem sosial tidak pernah ada karena sistem sosial terjadi dari interaksi tersebut. Sistem sosial terbentuk dan berkembang diatas standar penilaian umum yang disepakati bersama oleh seluruh anggota masyarakat. Standar penilaian umum tersebut dikenal dengan sebutan norma-norma sosial.
Pembahasan Teori
Interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari norma sosial yang berlaku. Dari interaksi-interaksi sosial yang terjadi secara terus-menerus di masyarakat, lama kelamaan akan timbul yang dinamakan kerja sama. Kerja sama merupakan salah satu langkah yang banyak digunakan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Kerja sama juga dapat timbul secara mendadak dalam masyarakat. Biasanya kerja sama yang timbul mendadak dikarenakan ada bahaya atau masalah yang muncul tanpa diduga sebelumnya. Jika sudah demikian maka setiap anggota masyarakat akan bersatu untuk menyelesaikan atau menyingkirkan bahaya tersebut.  Faktor yang mendorong terjadinya kerjasama antara lain adalah :
  1. Kewajiban
Kerjasama adalah suatu kewajiban bagi seluruh warga masyarakat di daerah tersebut untuk mencapai kepentingan yang telah mereka sepakati bersama
  1. Tujuan bersama
Untuk mencapai sebuah atau banyak tujuan bersama dalam suatu lingkup masyarakat, maka perlu diadakannya kerjasama.
  1. Keinginan sendiri
Salah satu faktor yang mendorong kerjasama adalah keinginan sendiri. Jika masing-masing individu menginginkan perubahan dalam lingkungannya dan perubahan itu bersifat umum, maka yang akan dilakukan adalah bekerja sama. Faktor ini merupakan faktor yang paling jarang terjadi, karena biasanya kerjasama dilaksanakan setelah ada perintah.
  1. Alasan untuk mengajak orang lain
Kerjasama bisa menjadi salah satu cara untuk mengajak warganya yang mungkin jarang berkumpul karena sibuk  untuk berinteraksi dengan warga lain.

Salah satu contoh dari interaksi sosial yang juga merupakan bagian dari kerja sama adalah gotong royong. Gotong royong dapat diartikan sebagai sebuah kerja sama antar anggota masyarakat yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.
Faktor utama yang mendorong gotong royong dalam konteks ini adalah tujuan bersama, karena memang tujuan masyarakat bergotong royong hanyalah untuk memenuhi kepentingan bersama masyarakat tersebut. Misalnya bergotong royong untuk membersihkan selokan yang ada di depan rumah masing-masing warga, tentu tujuannya agar selokan bersih dan tidak tersumbat sehingga di wilayah itu tidak terjadi banjir. Mayoritas gotong royong dilaksanakan dengan kesadaran sendiri. Jarang ada sekelompok masyarakat yang mewajibkan warganya untuk ikut serta dalam kegiatan gotong royong.  
Di daerah Kudus, tepatnya di kelurahan Mlatinorowito, masyarakatnya selalu mengadakan gotong royong setiap akan diadakan acara peringatan tertentu. Kebiasaan ini sudah dilakukan sejak dulu. Tujuannya sama seperti pada umumnya, yaitu agar ada perubahan pada lingkungan sekitar yang mulanya nampak biasa saja.
Gotong royong tidak hanya berupa kerja bakti saja, tetapi juga meliputi pembangunan bersama untuk mendirikan pos kamling, jembatan, posyandu, dan sarana penting lainnya. Dengan bergotong royong, maka tidak perlu diadakannya pengeluaran biaya yang cukup banyak. Mungkin cukup membeli bahan yang tidak bisa dibeli warga karena suatu alasan. Dengan demikian gotong royong dapat menghemat keuangan RT setempat.
Tidak hanya menghemat biaya, gotong royong juga akan mempererat tali persaudaraan antarwarga di daerah tersebut. Mungkin saja ada diantara warganya yang terlalu sibuk sampai tidak punya waktu untuk sekedar bertegur sapa dengan tetangganya. Maka dalam kegiatan gotong royong ini semua warga bisa saling mengenal dan mengakrabkan diri. Dengan demikian tak ada lagi yang namanya kesenjangan sosial karena warga bisa membaur tanpa membedakan status sosial masing-masing.
Selain itu, masih banyak manfaat gotong royong diantaranya adalah keamanan  lingkungan dapat terjamin. Para warga masyarakat yang telah membaur pasti akan saling melindungi satu dengan yang lainnya. Jika ada seseorang atau pun pendatang baru yang mencurigakan, maka salah seorang warga yang melihatnya tentu akan memberi tahu warga lainnya supaya lebih waspada. Dengan demikian suasana di dalam lingkungan akan lebih aman tanpa suatu gangguan yang mengancam tiba-tiba.
Selanjutnya gotong royong juga dapat menimbulkan ketentraman dan kedamaian diantara warga masyarakat. Para warga yang telah saling mengenal satu sama lain akan peduli dan membantu sesamanya jika ada diantara mereka yang membutuhkan sesuatu. Hal ini sangat bermanfaat apabila ada salah seorang warga yang membutuhkan bantuan pada waktu yang tidak lazim seperti misalnya pada tengah malam.
Dalam gotong royong tidak mengenal adanya perbedaan. Semua terasa sama apabila dilaksanakan bersama-sama. Semua tugas untuk bergotong royong juga secara otomatis dibagi sesuai dengan kemampuan masing-masing individu, sehingga tidak ada yang namanya keterpaksaan dalam melaksanakan gotong royong. Semua dilakukan secara sukarela dan setulus hati.
Dalam pelaksanaan gotong royong, setiap warga mempunyai tugas yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.seperti misalnya dalam kerja bakti membersihkan lingkungan, ada warga yang bertugas untuk membersihkan selokan, ada yang bertugas merapikan taman, ada pula yang bertugas untuk mengecat pagar-pagar rumah yang ada di tepi jalan. Semuanya dibagi secara adil dan merata. Pembagian tugas ini dimaksudkan agar pekerjaan cepat selesai dan juga tidak ada warga yang mengeluh karena terlalu lelah dalam mengerjakan bagian yang dirasa terlalu berat.
Pembagian tugas tersebut terkadang tidak dilakukan secara terstruktur, melainkan secara spontan terjadi begitu saja. Misalnya warga yang berbadan besar akan lebih sadar diri dengan melakukan tugas yang lebih berat dari tugas warga yang lain. Sementara warga yang bertubuh kecil membantu bagian yang ringan – ringan saja. Tetapi dalam gotong royong seperti pada yang disebutkan diatas, semua yang dilakukan akan terasa sama karena diakukan secara bersama-sama. Baik yang bertubuh besar maupun kecil, akan merasakan tingkat kelelahan yang sama.
Salah satu kegiatan gotong royong yang juga berhubungan dengan bidang kesehatan adalah pelaksanaan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar. Apalagi jika di lingkungan tersebut terdapat sungai dengan air limbah rumah tangga. Karena jika sungai itu tidak dibersihkan secara teratur, akan menimbulkan banyak gangguan diantaranya bau yang tidak sedap, dan juga menjadi sarang nyamuk yang nantinya nyamuk-namuk tersebut bisa menimbulkan penyakit yang berbahaya seperti demam berdarah.
Kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar lebih terasa manfaatnya untuk banyak warga. Selain lingkungan mereka terlihat bersih, lingkungan tersebut juga menjadi sehat karena tidak lagi tempat untuk bersarangnya bibit penyakit. Sungai yang airnya mengalir lancar tentu tidak akan menjadi sarang bagi nyamuk-nyamuk yang akan bertelur disana. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar