GOTONG ROYONG
dalam SISTEM SOSIAL
DISUSUN OLEH :
NINA PRIANA
6411412047
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
Pengertian
Sistem Sosial
Definisi sistem sosial
menurut Talcott Parsons yaitu suatu proses interaksi diantara para pelaku
sosial (actor), yang merupakan struktur sistem sosial adalah struktur relasi
antara para pelaku sebagaimana terlibat dalam proses interaksi, dan yang
dimaksudkan dalam sistem itu adalah suatu jaringan relasi tersebut.
Sedangkan menurut Jabal
Tarik Ibrahim dalam bukunya “Sosiologi Pedesaan”, sistem sosial adalah sejumlah
kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal balik relatif
konstan. Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus.
Dari kedua pendapat
para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem sosial adalah hubungan atau
komunikasi antar individu dalam masyarakat dalam melakukan sejumlah kegiatan di
kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya interaksi antar individu, maka sistem
sosial tidak pernah ada karena sistem sosial terjadi dari interaksi tersebut.
Sistem sosial terbentuk dan berkembang diatas standar penilaian umum yang
disepakati bersama oleh seluruh anggota masyarakat. Standar penilaian umum
tersebut dikenal dengan sebutan norma-norma sosial.
Pembahasan
Teori
Interaksi sosial yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari norma sosial yang berlaku.
Dari interaksi-interaksi sosial yang terjadi secara terus-menerus di
masyarakat, lama kelamaan akan timbul yang dinamakan kerja sama. Kerja sama
merupakan salah satu langkah yang banyak digunakan masyarakat untuk mencapai
tujuan bersama yang telah disepakati. Kerja sama juga dapat timbul secara
mendadak dalam masyarakat. Biasanya kerja sama yang timbul mendadak dikarenakan
ada bahaya atau masalah yang muncul tanpa diduga sebelumnya. Jika sudah
demikian maka setiap anggota masyarakat akan bersatu untuk menyelesaikan atau
menyingkirkan bahaya tersebut. Faktor
yang mendorong terjadinya kerjasama antara lain adalah :
- Kewajiban
Kerjasama adalah suatu
kewajiban bagi seluruh warga masyarakat di daerah tersebut untuk mencapai
kepentingan yang telah mereka sepakati bersama
- Tujuan bersama
Untuk mencapai sebuah atau
banyak tujuan bersama dalam suatu lingkup masyarakat, maka perlu diadakannya
kerjasama.
- Keinginan sendiri
Salah satu faktor yang mendorong kerjasama adalah keinginan sendiri.
Jika masing-masing individu menginginkan perubahan dalam lingkungannya dan
perubahan itu bersifat umum, maka yang akan dilakukan adalah bekerja sama. Faktor ini merupakan faktor yang paling jarang
terjadi, karena biasanya kerjasama dilaksanakan setelah ada perintah.
- Alasan untuk mengajak orang lain
Kerjasama bisa menjadi salah satu cara untuk mengajak warganya yang
mungkin jarang berkumpul karena sibuk
untuk berinteraksi dengan warga lain.
Salah satu contoh dari
interaksi sosial yang juga merupakan bagian dari kerja sama adalah gotong
royong. Gotong royong dapat diartikan sebagai sebuah kerja sama antar anggota
masyarakat yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.
Faktor utama yang
mendorong gotong royong dalam konteks ini adalah tujuan bersama, karena memang
tujuan masyarakat bergotong royong hanyalah untuk memenuhi kepentingan bersama
masyarakat tersebut. Misalnya bergotong royong untuk membersihkan selokan yang
ada di depan rumah masing-masing warga, tentu tujuannya agar selokan bersih dan
tidak tersumbat sehingga di wilayah itu tidak terjadi banjir. Mayoritas gotong
royong dilaksanakan dengan kesadaran sendiri. Jarang ada sekelompok masyarakat
yang mewajibkan warganya untuk ikut serta dalam kegiatan gotong royong.
Di daerah Kudus,
tepatnya di kelurahan Mlatinorowito, masyarakatnya selalu mengadakan gotong
royong setiap akan diadakan acara peringatan tertentu. Kebiasaan ini sudah
dilakukan sejak dulu. Tujuannya sama seperti pada umumnya, yaitu agar ada
perubahan pada lingkungan sekitar yang mulanya nampak biasa saja.
Gotong royong tidak
hanya berupa kerja bakti saja, tetapi juga meliputi pembangunan bersama untuk
mendirikan pos kamling, jembatan, posyandu, dan sarana penting lainnya. Dengan
bergotong royong, maka tidak perlu diadakannya pengeluaran biaya yang cukup
banyak. Mungkin cukup membeli bahan yang tidak bisa dibeli warga karena suatu
alasan. Dengan demikian gotong royong dapat menghemat keuangan RT setempat.
Tidak hanya menghemat
biaya, gotong royong juga akan mempererat tali persaudaraan antarwarga di
daerah tersebut. Mungkin saja ada diantara warganya yang terlalu sibuk sampai
tidak punya waktu untuk sekedar bertegur sapa dengan tetangganya. Maka dalam
kegiatan gotong royong ini semua warga bisa saling mengenal dan mengakrabkan
diri. Dengan demikian tak ada lagi yang namanya kesenjangan sosial karena warga
bisa membaur tanpa membedakan status sosial masing-masing.
Selain itu, masih
banyak manfaat gotong royong diantaranya adalah keamanan lingkungan dapat terjamin. Para warga
masyarakat yang telah membaur pasti akan saling melindungi satu dengan yang
lainnya. Jika ada seseorang atau pun pendatang baru yang mencurigakan, maka
salah seorang warga yang melihatnya tentu akan memberi tahu warga lainnya
supaya lebih waspada. Dengan demikian suasana di dalam lingkungan akan lebih
aman tanpa suatu gangguan yang mengancam tiba-tiba.
Selanjutnya gotong
royong juga dapat menimbulkan ketentraman dan kedamaian diantara warga
masyarakat. Para warga yang telah saling mengenal satu sama lain akan peduli dan
membantu sesamanya jika ada diantara mereka yang membutuhkan sesuatu. Hal ini
sangat bermanfaat apabila ada salah seorang warga yang membutuhkan bantuan pada
waktu yang tidak lazim seperti misalnya pada tengah malam.
Dalam gotong royong
tidak mengenal adanya perbedaan. Semua terasa sama apabila dilaksanakan
bersama-sama. Semua tugas untuk bergotong royong juga secara otomatis dibagi
sesuai dengan kemampuan masing-masing individu, sehingga tidak ada yang namanya
keterpaksaan dalam melaksanakan gotong royong. Semua dilakukan secara sukarela
dan setulus hati.
Dalam pelaksanaan
gotong royong, setiap warga mempunyai tugas yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya.seperti misalnya dalam kerja bakti membersihkan lingkungan,
ada warga yang bertugas untuk membersihkan selokan, ada yang bertugas merapikan
taman, ada pula yang bertugas untuk mengecat pagar-pagar rumah yang ada di tepi
jalan. Semuanya dibagi secara adil dan merata. Pembagian tugas ini dimaksudkan
agar pekerjaan cepat selesai dan juga tidak ada warga yang mengeluh karena
terlalu lelah dalam mengerjakan bagian yang dirasa terlalu berat.
Pembagian tugas
tersebut terkadang tidak dilakukan secara terstruktur, melainkan secara spontan
terjadi begitu saja. Misalnya warga yang berbadan besar akan lebih sadar diri
dengan melakukan tugas yang lebih berat dari tugas warga yang lain. Sementara
warga yang bertubuh kecil membantu bagian yang ringan – ringan saja. Tetapi
dalam gotong royong seperti pada yang disebutkan diatas, semua yang dilakukan
akan terasa sama karena diakukan secara bersama-sama. Baik yang bertubuh besar
maupun kecil, akan merasakan tingkat kelelahan yang sama.
Salah satu kegiatan
gotong royong yang juga berhubungan dengan bidang kesehatan adalah pelaksanaan
kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar. Apalagi jika di lingkungan
tersebut terdapat sungai dengan air limbah rumah tangga. Karena jika sungai itu
tidak dibersihkan secara teratur, akan menimbulkan banyak gangguan diantaranya
bau yang tidak sedap, dan juga menjadi sarang nyamuk yang nantinya nyamuk-namuk
tersebut bisa menimbulkan penyakit yang berbahaya seperti demam berdarah.
Kerja bakti untuk
membersihkan lingkungan sekitar lebih terasa manfaatnya untuk banyak warga.
Selain lingkungan mereka terlihat bersih, lingkungan tersebut juga menjadi
sehat karena tidak lagi tempat untuk bersarangnya bibit penyakit. Sungai yang
airnya mengalir lancar tentu tidak akan menjadi sarang bagi nyamuk-nyamuk yang
akan bertelur disana.